Hotel Dangau

Bloggerized by Newbie 860

Gardenia Resort and Spa

Bloggerized by Newbie 860

Hutan Mangrove

Bloggerized by Newbie 860

Arwana Super Red

Bloggerized by Newbie 860

Pekong Tengah Laut

Bloggerized by Newbie 860

Rabu, 06 Juni 2012

Batu Ampar Kaya Makanan Tradisional

Kecamatan Batu Ampar merupakan salah satu dari 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya. Di kecamatan sebagian besar kawasan perairan ini memiliki potensi berbagai makanan tradisional yang dikelola dan diberdayakan oleh masyarakatnya.

Seperti roti kaf dari tepung tapioka, terasi udang, pisang salai, teri mie, keripik pisang, sirup dari jeruk nipis, dodol kelapa, manisan kelapa, dan lainnya.
Makanan-makanan tradisonal tersebut, sejak beberapa tahun lalu dikelola oleh masing-masing kelompok kerja PKK Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya yang dipusatkan di Desa Padang Tikar.

Pengemasan makanan tradisional tersebut hanya mengandalkan kreativitas anggota PKK, sehingga memiliki kualitas tampilan apa adanya. Namun, masalah rasa, makanan tradisional tersebut cukup menggoda lidah bagi siapa saja yang mencoba mencicipinya. Dan cara pengolahan yang dilakukanpun masih menggunakan cara yang tradisional dan dalam jumlah yang masih terbatas.

Seperti pisang salai yang dibuat dengan cara pengasapan. Tanpa pemanis dan pewarna buatan dan rasanya tak kalah manis dengan gula, serta kaya akan serat alami yang baik untuk pencernaan. Menurut salah seorang anggota Tim Penggerak PKK Kecamatan Batu Ampar, Dra. Jamalia, belum adanya trainingan atau arahan merupakan sebab utama pengemasan makanan tradisional tersebut dilakukan secara sederhana.
"Pada dasarnya kami ingin memproduksi makanan tradisional tersebut agar bisa menembus pasaran luas. Tapi berbagai kendala termasuk minimnya dukungan pemerintah membuat kami mengelola secara swadaya," katanya.

Selama ini, makanan tradisional tersebut hanya dipasarkan di sekitar wilayah Kecamatan Batu Ampar. Bahkan, tidak jarang ketika orang mengunjungi Kecamatan Batu Ampar, makanan tradisional tersebut menjadi buah tangan yang khas untuk dibawa pulang.

Kerajinan Lidi Kelapa

Kubu Raya, BERKAT. Pohon kelapa merupakan salah satu pohon multi guna. Dari buah hingga batangnya bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Seperti sabut kelapa yang dijadikan keset kaki.
Begitu pula dengan lidi kelapa. Biasanya digunakan sebagian besar masyarakat yang ada di pedesaan sebagai penyapu yang tidak terlalu memiliki harga jual yang tinggi, namun kali ini dengan sentuhan kreativitas tangan ibu-ibu PKK Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya, lidi kelapa tersebut dianyam menjadi tatakan berbagai peralatan masak.

Hasilnya, dengan modal yang relatif kecil, bisa menghasilan keuntungan yang lumayan besar. Karena perbuah tatakan lidi kelapa tersebut dijual dengan harga berkisar Rp 5.000-Rp 10.000. Menurut Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Batu Ampar, Ngadini, Kecamatan Batu Ampar memiliki potensi pohon kelapa yang melimpah.

"Jadi, apa salahnya jika potensi yang ada dimanfaatkan untuk hal-hal yang berguna," katanya di sela-sela pameran MTQ ke 25 Kabupaten Pontianak di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya, akhir pekan lalu. Namun, saat ini, menurut Ngadini, proses pemasaran merupakan kendala harus dihadapi oleh para pengrajin tatakan lidi kelapa tersebut. "Kalau pemerintah bisa mendorong masalah pemasaran, kita siap memproduksi dalam jumlah yang besar. Hasilnya, tentu penghasilan masyarakat, terutama kaum ibu rumah tangga bisa meningkat," jelasnya.

Nikmatnya Manisan Buah Kelapa

Kubu Raya, BERKAT. Ada-ada saja kreativitas masyarakat pesisir Kabupaten Kubu Raya yang memanfaatkan ketersediaan buah-buahan yang melimpah di alam. Seperti manisan buah kelapa yang memiliki rasa yang khas dan cukup enak untuk disajikan sebagai cemilan.
Bahkan pada hari raya, manisan buah kelapa menjadi salah satu sajian untuk tamu yang bertandang ke rumah.
Pohon kelapa merupakan sebuah pohon yang memiliki berbagai manfaat, tidak heran jika buah kelapa yang biasa dijadikan bahan dasar minyak goreng dan santan masakahn tersebut dioleh menjadi makanan ringan yang bisa menambah penghasilan masyarakat pesisir Kabupaten Kubu Raya.
Seperti di Desa Padang Tikar Kecamatan Batu Ampar yang sudah turun temurun membuat manisan dari buah kelapa.
Sekarang, masayakat di desa yang menjadi pusat pemerintahan kecamatan tersebut berfikir lebih maju. Meski dengan cara yang masih tradisional, mereka mencoba memperkenalkan kepada dunia luar makanan tradisional yang selama ini hanya mereka konsumsi sendiri.
Hasilnya, meski pengemasan secara sederhana, pada pameran MTQ ke 25 tingkat Kabupaten Pontianak di Kecamatan Sungai Kakap beberapa waktu lalu, manisan kelapa terbilang laris dan disukai oleh pembeli.
Salah seorang pengelola pameran asal Kecamatan Batu Ampar, Jamalia menjelaskan untuk pembuatan manisan buah kelapa tidak membutuhkan bahan-bahan yang terlalu mahal. Artinya, dengan modal yang relatif kecil, pengelolaan manisan buah kelapa bisa dilakukan.
"Biasanya untuk satu kotaknya manisan buah kelapa dijual seharga Rp 2.500. Namun hingga saat ini pemasaran produk tersebut sangat terbatas, karena belum dipasarkan secara maksimal," katanya.